Gedung Sate di Bandung, Jawa Barat. Gedung ini merupakan salah satu landmark paling ikonik di Indonesia dan menjadi simbol sejarah, arsitektur, dan kebudayaan.

Sejarah:
Gedung Sate dibangun pada tahun 1920 dan awalnya bernama Gouvernements Bedrijven atau Pusat Administrasi Pemerintah. Nama "Gedung Sate" diberikan karena ornamen di puncaknya yang menyerupai tusuk sate, dengan 6 buah ornamen yang melambangkan 6 juta Gulden yang digunakan untuk membangun gedung ini pada masanya.

Arsitektur:
Gedung Sate memiliki perpaduan gaya arsitektur Eropa dan Nusantara, dengan desain yang menggabungkan gaya Neoklasik dan Art Deco. Dinding gedung terbuat dari kepingan batu besar yang diambil dari perbukitan di Bandung Timur.

Fungsi:
Gedung Sate berfungsi sebagai Kantor Gubernur Jawa Barat sejak tahun 1980. Selain itu, Gedung Sate juga merupakan tempat wisata yang populer di Bandung, dengan taman yang terpelihara dan Museum Gedung Sate yang menjelaskan sejarah dan arsitektur gedung.
Tiket Masuk:

Untuk memasuki area Gedung Sate yang dibuka untuk umum, pengunjung tidak dikenakan biaya. Namun, untuk masuk ke Museum Gedung Sate, pengunjung wajib membeli tiket seharga Rp5.000 per orang.

Gedung Sate tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga menjadi saksi bisu berbagai peristiwa sejarah penting di Bandung, termasuk peristiwa perebutan Gedung Sate pada tahun 1945. Keindahan arsitektur dan nilai sejarahnya menjadikan Gedung Sate sebagai salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Bandung.